Sayuran Organik VS Non Organic
1.
Sayuran organik tidak menggunakan pupuk buatan atau kimia
Pada umumnya
petani untuk menanam sayuran banyak menggunakan tambahan pupuk buatan seperti
Urea, KCl dan lainnya guna membantu pertumbuhan tanaman.
Namun pada
penanaman sayuran organik sama sekali tidak menggunakan pupuk buatan.
Yang digunakan adalah pupuk yang berasal dari alam, seperti kompos dan pupuk
kandang yang berasal dari kotoran hewan.
2.
Sayuran organik tidak menggunakan pestisida buatan atau kimia
Sayuran
organik ini dalam proses penanamannya tidak disemprot dengan pestisida seperti
insektisida, fungisida maupun herbisida kimia lainnya.
Untuk
menanggulangi hama dan penyakit yang datang, biasanya pertanian organik ini
dibuat rotasi atau pergantian tanaman dalam satu area dan waktu tertentu, atau
menggunakan predator dari hama tersebut. Sering pula menggunakan beberapa
jenis tanaman herbal seperti basil sebagai benteng yang mengelilingi tanaman sayuran
organik didalamnya. Cara lainnya adalah menggunakan screen net seperti dalam
green house sehingga hama tidak dapat masuk.
Hal - hal
tersebutlah yang membuat sayuran organik berbeda dari sayuran biasa dan
tentunya membuat tubuh kita lebih sehat.
Manfaat Makanan Organik vs Makanan Non-Organik
Buah dan sayuran organik lebih cepat busuk dibanding makanan
non-organik. Penyebabnya tidak lain karena makanan non-organik telah modifikasi
sedemikian rupa sehingga mampu membunuh bakteri. Namun ketika proses modifikasi dilakukan,
struktur molekul makanan non-organik berubah.
Sebuah studi yang didanai Uni Eropa (European
Union) menemukan fakta bahwa buah dan sayuran organik mengandung
antioksidan hingga 50% lebih banyak dibanding makanan non-organik. Para
ilmuwan yakin mengonsumsi makanan organik mampu mengurangi risiko penyakit
jantung, kanker dan penyakit berat lain secara signifikan.
Manfaat lain, makanan organik lebih kaya akan
zat besi dan zinc. Soal rasa juga tidak kalah. Makanan organik memiliki rasa
yang lebih lezat dan aroma yang lebih kaya.
Namun untuk mengenali makanan organik tidak
mudah. Saat ini banyak buah dan sayuran yang sudah dimanipulasi sedemikian rupa
hingga memiliki rasa yang lebih enak dan tahan lama. Makanan non-organik
biasanya juga lebih murah. Namun kesehatan Anda jauh lebih penting dan
tidak bisa dinilai dengan uang.
Keberadaan makanan non-organik diramalkan tak
bertahan lama. Sebuah penelitian tentang makanan organik yang menghabiskan dana
hingga US$ 25 juta menyimpulkan, makanan organik lebih kaya gizi dibanding
makanan non-organik. Mengonsumsi makanan organik juga bisa memperpanjang umur
dan mencegah berbagai macam penyakit.
Dalam bukunya yang berjudul Seeds of Deception, yang
mengungkap “kolusi politik dan manipulasi industri di balik beredarnya makanan
berbahaya akibat modifikasi genetik di masyarakat,” Jeffery Smith menulis
banyak di antara kita yang kurang memahami efek dari ilmu pengetahuan terhadap
pasokan makanan kita.
Saat ini banyak toko telah menolak menjual
makanan yang telah dimodifikasi secara genetis dan mengeluarkannya dari daftar
makanan organik karena mereka tahu efek negatif dari makanan tersebut terhadap
kesehatan.
Pemerintah juga harus bertanggung jawab
mencegah penyebaran makanan yang sudah dimodifikasi secara genetis ini.
Makanan berbahan pengawet mampu bertahan
hingga 20-30 tahun seperti yang dikonsumsi oleh tentara di medan perang. Namun
pernahkah Anda bertanya bagaimana hal itu bisa terjadi?
Berikut adalah tes mudah yang bisa Anda
lakukan di rumah: Ambil satu buah organik dan satu buah non-organik. Letakkan
di atas lemari dapur Anda selama lima hari. Makanan organik akan membusuk
lebih cepat dibanding makanan non-organik.
Hal lain yang juga wajib dipertimbangkan, jika
Anda akan mengonsumsi ikan, daging ayam atau sapi, pastikan daging tersebut
tidak terpapar bahan kimia.
Dalam bukunya yang berjudul The China Study, Dr. T. Colin
Campbell mengungkap hubungan antara pola makan dan penyakit jantung, kanker dan
diabetes. Menurutnya, protein hewani bisa memiliki efek yang lebih berbahaya
bagi kesehatan.
Hal ini diperkuat oleh penelitian di Perancis
yang menyimpulkan mengonsumsi buah dan sayur selayaknya menjadi pilihan utama
ketimbang daging.
Semakin banyak makanan organik yang kita
konsumsi, tubuh kita akan semakin sehat dan tahan dari bermacam penyakit. Jadi
pastikan Anda memilih makanan yang memiliki efek positif bagi tubuh Anda.
Mengonsumsi buah-buahan dan sayuran serta
minum banyak air akan membuat badan Anda sehat dan segar.
Catatan Redaksi:
Artikel ini disarikan dari tulisan karya Dr.
Timothy Moore, ahli nutrisi dan diet berbasis tumbuhan, yang diterbitkan
di Nature.com.
Ia adalah pembicara profesional dan bisa dihubungi melalui email di cheftimothy@wnm.net.